Friday, May 4, 2018

Rujak Cingur



rujak-cingur,www.healthnote25.com
rujak cingur - www.healthnote25.com



Rujak cingur ialah salah satu makanan tradisional yang gampang ditemukan di wilayah Jawa Timur, terutama wilayah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", urusan ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan.

 Rujak cingur seringkali terdiri dari irisan sejumlah jenis buah laksana timun, kerahi (krai, yakni sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian diperbanyak lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran laksana kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang.

 Semua bahan tadi dibaur dengan saus atau bumbu yang tercipta dari olahan petis udang, air matang untuk tidak banyak mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dibaur dengan teknik diulek, tersebut sebabnya rujak cingur pun sering dinamakan rujak ulek.

Dalam penyajiannya rujak cingur dipisahkan menjadi dua macam, yakni penyajian 'biasa' dan 'matengan' (menyebut huruf e dalam kata matengan laksana menyebut huruf e dalam kata: seperti/menyebut/bendoyo).

 Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa seluruh bahan yang telah dilafalkan di atas, sementara 'matengan' (matang, Jawa) melulu terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (kerahi yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, taoge) yang sudah digodok.

Tanpa terdapat bahan 'mentah'nya yakni buah-buahan, sebab pada dasarnya terdapat orang yang tidak menyenangi buah-buahan. Keduanya menggunakan saus/bumbu yang sama.

Makanan ini dinamakan rujak cingur sebab bumbu olahan yang digunakan ialah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang memisahkan dengan makanan rujak pada lazimnya yang seringkali tanpa memakai bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan ekstra kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.

0 Comments: