Sunday, May 20, 2018

Rijsttafel


rijsttafel,www.healthnote25.com
Rijsttafel - www.healthnote25.com


Rijsttafel (dibaca "rèisttafel" secara harfiah dalam Bahasa Belanda berarti "meja nasi") merupakan cara penyajian makanan berurutan dengan pilihan hidangan dari berbagai daerah di Nusantara.


 Cara penyajian seperti ini berkembang pada masa kolonial Hindia Belanda yang memadukan etiket dan tata cara perjamuan resmi Eropa dengan kebiasaan makan penduduk setempat yang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok dengan berbagai lauk-pauknya. Cara penyajian ini populer di kalangan masyarakat Eropa-Indonesia, namun tetap digemari di Belanda dan dihidupkan lagi di Indonesia pada masa kini.


Rijsttafel pada dasarnya adalah konsep penyajian makanan lengkap sesuai tata cara perjamuan resmi ala Eropa, yang diawali dengan makanan pembuka (appetizer), lalu makanan utama, dan diakhiri dengan makanan penutup. 


Ada pula pendapat lain yang menyatakan bahwa rijsttafel mengadopsi cara penyajian "hidang" (berbagai hidangan disajikan dalam piring-piring kecil) pada rumah makan Nasi Padang, dari Sumatera Barat. Titik berat rijsttafel ditujukan pada cara penyajian dan kemeriahannya.


Dalam rijsttafel, makanan yang disajikan bukanlah masakan Eropa melainkan masakan Nusantara, masakan "hibrida" barat, Asia, dan Nusantara, serta —sebagian kecil— makanan Barat. Yang terakhir ini biasanya yang berkaitan dengan minuman beralkohol, seperti bir, anggur atau gin.


Menu yang disajikan dengan cara ini bervariasi, tergantung selera. Menu standar biasanya melibatkan nasi goreng, rendang, opor ayam, sate (babi), dilengkapi dengan kerupuk dan sambal.

rijsttafel,www.healthnote25.com

Meskipun masakan yang disajikan tanpa diragukan lagi adalah masakan Indonesia, asal-mula rijsttafel adalah sejarah kolonial. Pada masa kolonial Hindia Belanda, para penguasa dan orang kaya Belanda menciptakan perjamuan ini sebagai sarana untuk menikmati beraneka ragam makanan Nusantara dalam satu kesempatan, sekaligus untuk membuat para tamu terkesan dengan memamerkan kekayaan dan kemakmuran koloninya nan eksotik.




sumber

0 Comments: