truffle - www.healthnote25.com |
Penyebutan truffle pertama
kali muncul dalam naskah neo-Sumeria terkait kebiasan makan lawan mereka, suku
Amorite (Dinasty Ketiga Ur, Abad 20 SM), dan kemudian muncul juga dalam tulisan
mengenai Theophrastus dari abad 4 SM.
Di masa lalu, sumber truffle
adalah misteri bagi banyak orang. Plutarch dan yang lainnya mengira truffle
adalah hasil dari paduan cahaya, kehangatan, dan air di dalam tanah, sementara
Juvenal mengira petir dan hujan adalah sumbernya. Cicero menganggap mereka
adalah anak dari tanah, sementara Dioscorides mengira truffle adalah sejenis
umbi-umbian.
Roma dan Thracia pada masa
klasik memproduksi tiga jenis truffle, umbi melanosporum, umbi magnificanus,
dan umbi magnatum. Orang Roma sendiri tidak mengkonsumsi truffle ini, dan lebih
memilih jamur jenis Terfez, atau lebih dikenal sebagai "truffle padang
pasir". Kebiasaan penggunaan terfez di Roma masuk dari Lesbos, Carthage,
dan Libya, yang pada saat itu iklimnya tidak terlalu kering seperti sekarang.
Trefez lebih pucat, mengarah ke warna mawar.
Tidak seperti truffle,
terfez tidak terlalu kaya rasa. Bangsa Roma menggunakannya sebagai perantara
rasa, karena terfez cenderung menyerap rasa bahan lainnya. Ini cocok dengan
kebiasaan orang Roma zaman dulu yang senang memakai banyak rempah dan perasa.
0 Comments:
Post a Comment