jeruk purut - www.healthnote25.com |
Jeruk purut,
jeruk limau, limau, atau limo (Citrus × hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu
yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan.
Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara nama
lainnya ma kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), 'khi 'hout (Laos), shouk-pote
(Burma), kabuyau, kulubut, kolobot (Filipina), truc (Vietnam) dan limau kuwit
(Banjar).
Jeruk rempah
ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk pasaran
lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya berbentuk pohon
kecil (perdu). Rantingnya berduri. Daun berbentuk khas, seperti dua helai yang
tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya
licin, agak berlapis malam.
Daun muda
dapat berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter
lebih daripada 2cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya
kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan
pencangkokan.
Dalam dunia
boga Asia Tenggara penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya yang masam
biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah
rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi
perasan buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak
dipakai .
Potongannya
dicampurkan pada bumbu pecel atau juga gado-gado untuk mengharumkan. Demikian pula
dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya dicampurkan pada adonan tepung yang
kemudian digoreng.
Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan.
Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan.
Sebagai bumbu
masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk
nipis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai
pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan
lain yang lebih awet adalah dengan dibekukan.
Beberapa
wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit
buahnya) sebagai komponennya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi
oleh minyak atsiri (-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%),
nerol dan limonena.
Jeruk purut adalah istimewa karena pada
jeruk-jeruk lainnya yang mendominasi adalah enantiomernya, (+)-(R)-citronelal
(juga dapat ditemukan pada serai). Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa
dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen utama adalah limonena dan
β-pinena.
jeruk purut - www.healthnote25.com |
Nama ilmiah
yang dipakai (Citrus hystrix) berarti "jeruk landak", mengacu pada
duri-duri yang dimiliki batangnya.
0 Comments:
Post a Comment